Lahir di Mostoles, kota kecil berjarak 20 kilometer dari
Madrid, kegemaran Casillas terhadap sepakbola diwarisi dari sang Ayah, Jose
Luis, yang kerap membawanya menonton pertandingan sepak bola. Bukan ke laga Real
Madrid, melainkan Athletic Bilbao.
“Ayah adalah suporter Bilbao dan pernah tinggal disana. Dia
biasanya membeli perlengkapan Bilbao saat saya masih kecil. Saya rasa cinta
terhadap sepakbola menurun darinya,” kenang Casillas.
Namun kala itu kecintaan terhadap sepakbola hanyalah sebatas
hobi, sekedar bersenang-senang bersama teman sepermainan. Tak pernah berpikir
di benaknya untuk menjadi atlet profesional lapangan hijau. Alasan itulah yang
membuatnya tak bergabung dengan klub junior manapun. Tidak juga dengan klub
sekolahnya.
Semua berubah saat Casillas berusia sembilan tahun ketika
Real Madrid mengadakan trial di dekat rumahnya. “Beberapa tetangga mengatakan
bahwa saya cukup bagus sebagai kiper dan sebaiknya ikut tes. Saya pun pergi
bersama Ayah,” katanya.
Casillas taklangsung di terima. “Mereka bilang saya terlalu
kecil dan sebaiknya mencoba lagi tahun depan. Mereka janji akan menelepon dan
memang melakukannya. Sekitar lima bulan kemudian, mereka meminta saya untuk
melakukan uji coba lagi. Ternyata Madrid tertarik. Di situlah sepakbola
profesional berawal bagi saya. Tambah pengidola penjaga gawang seperti
Francisco Buyo, Santiago Canizares, Gianluigi Buffon, dan Peter Schmeichel ini.
Sajak saat itu semuanya menjadi sangat manis. Termasuk saat
ofisial Real Madrid datang padanya dan menyuruh mengepak semua perlengkapan,
mengatakan bahwa ia dipanggil memperkuat tim senior untuk pertama kalinya dalam
duel lawan Rosenborg. Ia masih berusia 16 tahun waktu itu. “Yang benar saja.
Saya sedang makan siang nih,” katanya waktu itu.
Berselang 13 tahun Casillas sudah menempatkan dirinya dalam
daftar legenda Madrid. Hingga pekan ke dua April, ia sudah tampil dalam 563
duel resmi Los Blancos. Jumlah itu menempatkan dirinya sebagai kiper dengan
penampilan terbanyak.
Iker Casillas merupakan produk yang sangat nilai akademi
pemuda Real Madrid dan mulai bermain untuk sisi junior di musim 1990-1991.
Casillas melangkah ke tingkat senior di musim 1998-1999 tapi dari musim
berikutnya dan seterusnya Iker Casillas adalah tegas disemen ke Real Madrid
garis start-up.
Casillas bermain untuk Real Madrid dalam kekalahan 3-0 dari
Valencia di tahun 2000 final Liga Champions UEFA, dengan demikian menjadi
penjaga gawang termuda yang pernah bermain di final Liga Champions di baru 19
tahun.
Tapi dia kehilangan tempat untuk Cesar Sanchez di musim
2001-2002 tapi menunjukkan kelasnya dan kualitas di final Liga Champion tahun
itu melawan Bayer Leverkusen di Hampden Park ketika dia datang ke lapangan di
menit terakhir dan membuat string menghemat luar biasa.
Casillas kemudian melanjutkan untuk memenangkan La Liga pada
tahun 2003, suatu prestasi yang dia telah dicapai pada tahun 2001. Dia telah
sejak mempertahankan tempatnya dan kini telah berkembang menjadi titik tumpu
dari sisi Real Madrid. Komentator sepakbola mengatakan bahwa Casillas sendiri
bernilai 20-25 gol satu musim sejak dia membuat string dari menghemat dalam
setiap pertandingan bahwa dia bermain untuk Real Madrid.
Iker Casillas telah menjadi nasional Spanyol sejak masa
remajanya. Dia adalah penjaga pilihan ketiga untuk Spanyol di Euro 2000 tapi
dia pilihan pertama di Piala Dunia 2002 serta pada Euro 2004 dan Piala Dunia
2006.
Sepanjang karirnya itu berbagai gelar sudah dipersembahkan
bugi klub, wajar bila suporter memberi respek sangat tinggio padanya. Bagi
mereka, Casillas adalah El Angel de la Guarda de Madrid. Malaikat penjaga
Madrid.
BIODATA:
Nama lengkap : Iker Casillas Fernández
Nama panggilan : Saint Iker, Saint Iker de Madrid
Tanggal lahir : 20 Mei 1981 (umur 29)
Tempat lahir : Mostoles, Spanyol
Kebangsaan: Spanyol
Nickname: Ikerman
Tinggi : 1.82 m (5 ft 12 in)
Posisi bermain : Penjaga gawang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar